
- Select a language for the TTS:
- Indonesian Female
- Indonesian Male
- Language selected: (auto detect) - ID
Play all audios:
“Hidup memang selalu nggak di atas”, itu adalah salah satu kunci dan kalimat pesan saya di saat membuat cerita mengenai bagaimana saya _survive_ dan berubah dari kegagalan untuk sebuah
kompetisi yang diadakan oleh Binar Academy. Saya Pram, pria berumur 28 tahun, ex banker di salah satu bank BUMN ternama di negeri ini. Menjadi salah satu pegawai BUMN ataupun Kementrian
ternama di negara ini merupakan salah satu cita-cita tertinggi saya dari dulu, apalagi di saat kuliah di salah satu kampus ekonomi negri ternama dan terbagus di negeri ini. Saya sempat
bermimpi di saat awal karir di bank BUMN tersebut, bahwa suatu saat saya mampu untuk menempatkan foto bangga saya dalam jajaran direksi ataupun komisaris sebuah perusahaan plat merah
tersebut. Perjalan 5 tahun lebih membuat saya berubah cara pandang saya, itupun karena saya hanya menilai sesuatu dari takaran gaji saya waktu itu, fasilitas yang saya inginkan untuk
didapatkan secara cepat dan instant. Hidup tidak bisa semudah itu untuk dilampaui. Makin ambisi dan kerja keras untuk mengejar hasil duniawi akan membuat kita makin jauh, makin jatuh dari
sebuah cita-cita dan tujuan dari hidup yang sesungguhnya diberikan Tuhan ke kita. Cara pandang saya akan semua hidup saya waktu itu sangat salah, saya egois, dan saya menjadi sangat
ambisius. Namun, memang Tuhan sangat baik dengan saya, meskipun saya begitu ambisius dan sangat duniawi, kerja keras saya diberi upah dengan naiknya posisi level kerja saya di perusahaan
plat merah itu lebih cepat dibandingkan dengan teman-teman yang lain. Namun dasarnya manusia yang kurang mengucap syukur, saya masih saja mengeluh sana sini bila ada saja yang kurang
berkenan di hidup saya. Sedikit-sedikit ngeluh, sedikit-sedikit marah, sedikit-sedikit _spread bad energy to others_. Sering kali kesombongan dan keserakahan manusia seperti saya ini menutup
mata saya akan berkat Tuhan yang sangat banyak diberikan Dia ke saya secara pribadi. Singkatnya, pada suatu titik saya gagal dalam perusahaan tersebut. Kegagalan saya dimulai dengan saya
menerima peniliaian akan kinerja saya selama setahun menjadi kurang. Sehingga itu sangat berpengaruh ke dalam pemberian bonus tahunan saya di tahun tersebut. Saya sangat marah sekali kepada
hidup saya, saya marah dengan semuanya, bahkan saya marah kepada Tuhan, kenapa ini semua terjadi ke saya? Di saat itu pulalah, seluruh kerabat dan rekan sekantor saya menjadi rasanya asing
dan tidak bisa saya percaya semua. Saya menjadi seseorang yang sangat marah dan kecewa kepada keadaan dan hidup sendiri, lagi-lagi karena materi dan duniawi saja. Saya merasa super gagal
segagal-gagalnya manusia. Kalau dipikir sekarang, kadang saya merasa malu akan sikap hidup saya saat itu, sebegitu payahnya saya akan sebuah tantangan hidup tersebut. Hahaha… “Tapi percaya
deh sama ucapan saya, semakin kita mengeluh dan berkeluh kesah apalagi sama Tuhan, makin jauh pula rejeki dan solusi akan tantangan hidup itu ke kita…” Hal itupun saya rasakan, saking
kecewanya saya memutuskan untuk keluar dari tempat kerja plat merah tersebut, karena saya sudah merasa sangat tidak nyaman, marah, tidak adanya keterbukaan dan kedilan, serta kecewa.
Untungnya ada sebuah perusahaan swasta yang memang menawarkan sebuah posisi yang lumayan untuk saya, serta saya mencoba merintis beberapa usaha kecil di kota kelahiran saya, Yogyakarta.
Susah dan menghabiskan banyak tenaga juga perasaan (hahahaha…). Kebetulan usaha saya bergerak di bidang pariwisata yaitu homestay lokal dan rumah makan bakmie jawa di Yogyakarta. OK, cerita
happynya akan dimulai dari sini. Saat itu, akhir Desember 2017 lalu, saya berpikiran untuk memajukan usaha homestay saya beserta usaha kawan-kawan homestay lainnya yang ada di Yogyakarta
untuk bisa bersaing dengan maraknya hujan hotel-hotel besar dari investor luar yang masuk ke Yogyakarta namun tidak memberi dampak sosial positif bagi Yogyakarta terlebih rakyat lokalnya
(_bahasan ini akan saya bahas di tulisan saya lainnya_). Nah, saat saya berbincang dengan junior kuliah saya, seorang ekonom muda handal, dia menyarankan saya untuk bisa konsultasi ke
Alamanda Shantika atau dengan tim Binar Academy dimana kakak iparnya, seorang U/X designer handal, menjadi salah satu tim Binar Academy saat itu. Setelah berdiskusi berdua dengan mas-mas U/X
designer saya, saya banyak mendapatkan _insight_ positif. Saat itu saya punya tekad, bagaimana caranya saya untuk bisa masuk dalam tim Binar Academy, atau bahkan bagaimana caranya untuk
bisa kenal seorang Alamanda Shantika. Apalagi setelah saya baca detail profil Alamanda Shantika baik di Linkedin, _source_ lain, dan di _website_ Binar Academy sendiri. Singkat cerita, di
awal 2018, saya akhirnya dipanggil interview untuk menjadi seorang Product Manager. Wah, saya kira sebelumnya Product Manager memiliki kemiripan seperti pekerjaan saya di perusahaan plat
merah saya karena ada unsur-unsur Manager-nya, namun ternyata berbeda sekali. Wah, bingung saya pada waktu itu. Dan kerennya di Binar, mereka tidak buang begitu saja kandidat yang sudah
masuk dalam list (member) mereka. Berkas saya-pun disimpan dan akhirnya tidak disangka-sangka saya mendapatkan tawaran selanjutnya untuk menjadi seorang Product Owner. Wah sejak saat itu
saya langsung belajar dan baca artikel-artikel mengenai teori Scrum yang memang menjadi dasar atau bisa dikatakan hal lumrah di sana, sedangkan Scrum bagi saya adalah hal yang sangat baru
dan asing. Namun ada seorang tim Binar yang sangat berbaik hati meminjamkan buku Scrum tulisan Jeff Shutterland (penemu & penulis Scrum). Itu awal nilai positif di Binar yang membuat
saya kagum di awal, dari segi interview dan menerima serta memperlakukan kandidat (_talent_), mereka sangat support dan sangat “mengorangkan-orang”. Hal seperti ini yang tidak saya temukan
di perusahaan lain/ organisasi lain. Biasanya di perusaaan lain baik plat merah maupun swasta pada umumnya biasanya posisi kandidat memiliki bargaining power yang lebih rendah daripada si
perusahaan, jadi kalau tidak sesuai kriteria ataupun gagal tes masuk/ interview ya sudah tinggal di _kick-out_ saja. Namun hal ini sangat berbeda dengan Binar Academy, tim ini sangat
menghargai kami dan saya sebagai calon anggota baru, meskipun jujur bidang teknologi dan Scrum merupakan dunia yang baru bagi saya. Saya semakin bersemangat pada akhirnya, _positive value
& energy_ yang mereka sampaikan benar-benar berdampak positif bagi diri saya sendiri awalnya. Sampai akhirnya saya samapai di tahap interview dengan salah satu Komisaris di perusahaan
partner Binar Academy juga Mbak Ala (begitu saya memanggil Alamanda Shantika, _coach_ saya) _via conference call_. Dan yang sangat menyentuh dan keren banget bagi saya adalah saat
_conference call_ tersebut, mas-mas tim Binar tersebut menggunakan smartphone dan pulsa pribadinya agar proses wawancara saya itu berlangsung dengan lancar. _IT’S SO TOUCHING! THANX A LOT
MAS HARRIS!_ Puji Tuhan! akhirnya saya gabung deh jadi member di Binar Academy plus diberikan tanggung jawab untuk menjadi Product Owner di salah satu rumah sakit dengan jaringan terbesar di
Indonesia. _Great!_ Banyak hal positif yang bisa saya rasakan dan pelajari dari apa yang saya dapatkan dan hadapi sekarang. Alamanda Shantika dan Binar Academy selalu mengajarkan saya untuk
bisa selalu bawa dampak positif buat sesama dan lingkungan kita, jadilah _agent of change wherever you are_. Pesannya tidak pernah muluk-muluk kok, just be positive for others, bawalah
dampak yang baik untuk sekitar kamu, itu saja. Menjadi seorang _Product Owner_ di sebuah perusahaan lama seperti sekarang ini bukanlah hal yang mudah, terlebih dengan lingkungan dan
manajemen yang masih punya banyak sekali pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Mas Gilang Gibranthama, co-founder Binar Academy, juga berpesan ke saya tugas utama dari seorang _Product
Owner_ pertama-tama adalah “_How you winning people_”. Pesan itu sederhana, simple, tapi mendalam dan filosofis. Pesan dari mereka-mereka yang sudah master di Binar Academy ini memang
berbeda sekali, sederhana tapi mengena dan berdampak positif bagi saya secara keseluruhan. Oh…iya, dia juga menyarankan saya agar belajar dari beberapa speech hebat dari beberapa orang
dengan topik berbeda dan latar belakang yang berbeda di sebuah website bernama TED.com. _It’s so inspiring…a lot…_ _“BINAR IS ABOUT US, NOT JUST MINE AND YOURS…”_ Kata-kata itu selalu
dikatakan oleh Alamanda Shantika ke saya. Jadi Binar akan selalu akan menjadi milik bersama. Binar bukan tentang dia, aku, tapi semua. Secara perlahan, detik demi detik, jam demi jam, hari
demi hari, bulan demi bulan, tanpa disadari kualitas hidup saya membaik jauh. _I can be someone better, more useful for others…_ Bahkan saya bisa berikan sharing hari-hari yang saya alami
kepada teman-teman kantor lama saya dan sekitar saya bagamana kita melihat sesuatu, melihat hidup, melihat pekerjaan kita dengan sudut pandang yang lebih baik dan positif. Ini ironis, di
saat saya dulu hidup di posisi yang enak, kantor enak, fasilitas enak tapi saya sering sekali mengeluh sampai energi saya dan sekitar saya sampai ikut menjadi negatif. Tapi sekarang yang
notabene dimana saya ditempatkan di salah satu partner Binar Academy yang seperti saya bilang…”_masih memiliki pekerjaan rumah yang sangat banyak_”… tapi saya bisa beri dampak lebih baik ke
diri saya dan sekitar saya, keluarga saya. Indah rasanya disaat hidup kita bisa memeberikan secuil cahaya bagi orang lain dan sekitar, rasanya hidup ga akan sia-sia. K_EBAHAGIAAN IS NOT
ALWAYS ABOUT YOUR SALARY, POSITION BUT…HOW YOU GIVE SOMETHING FOR OTHERS AND YOUR CLOSEST SURROUNDINGS._ Mulai sekarang mulailah semuanya dari diri kamu sendiri. Untuk bisa membawa dampak
positif itu nggak perlu jadi orang hebat dan terkenal dulu, mulailah dari cerita hidupmu untuk bisa dibagikan ke sesama, untuk bisa jadi berkat buat sesama. Percaya sama saya, sekecil apapun
_movement_ yang kita buat (positif maupun negatif) akan berdampak ke sekitar kita. Jadilah inspirator, jadilah terang bagi semua. Jangan egois, dan bayangkan bila Indonesia dipenuhi
anak-anak muda yang memiliki semangat positif utuk bisa membawa pengaruh dan energi positif! Binar Academy tidak hanya _helps us_ untuk find our dreams but untuk memperbaiki sisi kepribadian
kita, kemanusiaan kita, dan bagaimana dari hal yang paling sederhana saja kita bisa berguna bagi sesama, bagi siapa saja. Saya sangat open untuk siapa saja yang mau berbagi kisah hidup dan
bagaiamana teman-teman bisa beri dampak yang baik serta berguna bagi sekitar, dari gerakan-gerakan kecil, akan tercipta movement besar yang mampu membawa negara ini ke arah yang lebih baik.
_GOD BLESS YOU ALL…_