
Play all audios:
Planet Biru atau Bumi yang menjadi rumah bagi kita telah terbentuk pada 4,5 miliar tahun lalu, sebuah rentang waktu yang sangat lama. Faktanya, dalam rentang waktu sekian lama, Bumi telah
sanggup menjadi penopang bagi banyak kehidupan biologis sampai saat ini. Nah, tentunya kamu penasaran dengan gambaran Bumi di zaman purba, bukan? Bagaimana keadaan dan kondisi Bumi di era
sebelum manusia ada? Yuk, dibaca artikelnya! 1. PADA SAAT USIANYA SANGAT MUDA, BUMI MASIH DALAM KONDISI YANG SANGAT PANAS livescience.com Seperti dicatat dalam laman _Live Science,_ Bumi
purba di awal-awal fase pembentukannya dianggap sebagai planet yang sangat tidak layak huni. Hal ini disebabkan karena kondisi Bumi yang sangat panas, bergolak, berputar sangat cepat, dan
selalu mendapatkan serangan dari puing-puing batuan luar angkasa. Menurut data yang diteliti oleh para ilmuwan, permukaan Bumi purba di fase awal lebih cenderung menyerupai lautan magma yang
sangat panas. Tentu saja kehidupan dan segala hal yang berkaitan dengan organisme tidak mungkin ada di masa tersebut. Jika disamakan dengan magma, maka suhu Bumi purba pada fase tersebut
mampu mencapai 1200 derajat celsius. 2. BUMI MUDA SUDAH MEMILIKI MEDAN MAGNET YANG SANGAT KUAT sciencenewsforstudents.org Bumi, sama seperti planet-planet lainnya juga memiliki medan
magnetnya sendiri. Beruntung, sejak awal mula Bumi terbentuk, medan magnet yang ada juga mampu bekerja dengan sangat baik dan bahkan memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan saat ini.
Laman _Air & Space_ menulis bahwa beberapa ratus juta tahun setelah fase magma, medan magnet Bumi yang sangat kuat sudah mampu melindungi Bumi dari radiasi Matahari. Ilmuwan dan ahli
geologi melakukan studi serta penelitian mengenai medan magnetik Bumi yang berkaitan dengan mineral tertentu, yakni zirkon. Mineral zirkon atau _zircon_ sendiri merupakan jenis mineral yang
mengandung zirkonium silika yang sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan keramik dan pelindung (selongsong) pembangkit listrik tenaga nuklir. _BACA JUGA: 10 TEORI ANEH SOAL BUMI INI
PERNAH DIPERCAYA BANYAK ORANG_ 3. DI ZAMAN PURBA, BUMI PERNAH MEMBEKU sciencemag.org Lanjutkan membaca artikel di bawah EDITOR’S PICKS Fase kali ini sangat berkebalikan dari fase awal-awal
Bumi pada saat mayoritasnya tertutupi oleh magma. Dicatat dalam laman _Science Magazine,_ sekitar 717 juta tahun yang lalu Bumi pernah mengalami era yang disebut Bola Salju. Artinya, nyaris
semua bagian Bumi membeku dan tertutup oleh es. Data-data tersebut disimpulkan dari berbagai macam studi mengenai geologi dan batuan yang baru-baru saja ditemukan di Ethiopia. Uniknya,
menurut studi tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa rentang Bola Salju pada Bumi purba hanya terjadi selama ribuan tahun. Hal ini dianggap sebagai "hentakan dingin" yang sangat
mendadak dan tentu saja suhu dinginnya juga sangat mematikan. 4. KEHIDUPAN DI BUMI YANG BERAWAL DARI MIKROORGANISME SEDERHANA harrimandental.com Dalam sains, kehadiran kehidupan kompleks di
Bumi saat ini bukanlah sebuah kehadiran yang tiba-tiba. Dibutuhkan proses yang sangat panjang dan rumit untuk membentuk banyak spesies hingga saat ini. Ya, salah satu sistem kerja alam
terhadap kehidupan biologis adalah evolusi. Nah, evolusi pun berawal dari mikroorganisme sederhana yang hadir di zaman Bumi purba. Menurut laman _Science,_ spesies purba yang mungkin hadir
di awal-awal kehidupan Bumi adalah mikroorganisme semacam _cyanobacteria_ yang telah hadir di Bumi pada 3,5 hingga 3,8 miliar tahun lalu. Ada juga spesies mikroorganisme lain semacam mikrob
dan bakteri yang juga ada pada era miliaran tahun lalu. Studi mengenai hal ini diperkuat dengan bukti alam berupa fosil mikroorganisme purba yang ada dalam batuan purba di Pulau Akilia,
Greenland, seperti dicatat dalam _Live Science_. Mikroorganisme seperti ini tergolong dalam kelompok prokariotik, yang berarti bahwa sel mereka tidak memiliki organel (sistem kompleks yang
menjalankan fungsi). 5. BUMI PURBA PERNAH MEMASUKI FASE KELIMPAHAN OKSIGEN YANG MEMBUAT ORGANISME TUMBUH BESAR africatimes.com Tahukah kamu bahwa oksigen terbanyak di Bumi dihasilkan dari
fitoplankton? Ya, faktanya, pohon dan hutan bukanlah penghasil oksigen terbesar di dunia. Nah, berkaitan dengan mikroorganisme purba pada poin 4 di atas, rupanya kehadiran mereka dan semua
turunan spesiesnya mampu memengaruhi jumlah oksigen di Bumi pada era 200 juta hingga 2 miliar tahun lalu. Menurut _Scientific American,_ spesies _cyanobacteria_ yang juga merupakan golongan
alga hijau laut telah melakukan fotosintesis dan berujung pada masifnya jumlah oksigen di atmosfer Bumi pada zaman purba. Kondisi ini bertahan cukup lama, sekitar ratusan juta sampai
miliaran tahun. Tentu saja, oksigen yang berlimpah menjadi modal utama dalam pembentukan kehidupan biologis yang lebih kompleks. Itu sebabnya, spesies-spesies zaman purba biasanya memiliki
ukuran tubuh dan bobot yang sangat besar. Reptil sekelas dinosaurus, misalnya, mampu tumbuh puluhan meter dengan bobot seberat puluhan ton. Namun, setelah kondisi ini berakhir, alam
membentuk organisme sesuai dengan kemampuan evolusinya dan muncullah organisme bertubuh lebih kecil yang adaptif sesuai dengan prinsip _survival of the fittest_. Cukup menarik jika kita
belajar tentang sejarah dan keadaan bagaimana Bumi di zaman purba. Rupanya, proses tersebut telah memakan waktu yang sangat panjang. Semoga artikel sains kali ini bisa menambah wawasan kamu,
ya! _BACA JUGA: TEORI BUMI DATAR BERASAL DARI ABAD PERTENGAHAN? INI PENJELASANNYA!_ IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat
adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.