Penerapan metode hybrid costing dalam perhitungan harga pokok produksi sebagai dasar penetapan harga jual produk pada pt. Central wire industrial di surabaya repository


Play all audios:

Loading...

RANNY PRAMITA BARNAS, 040418581 (2008) _PENERAPAN METODE HYBRID COSTING DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK PADA PT. CENTRAL WIRE INDUSTRIAL DI


SURABAYA._ Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA. ABSTRACT PT. Central Wire Industrial memproduksi berbagai jenis kabel listrik berdasarkan pesanan yang diterima, melakukan perhitungan harga


pokok produksi per pesanan pada akhir periode berdasarkan presentase penjualan pesanan terhadap penjualan total selama tahun yang bersangkutan. Biaya-biaya yang terjadi tidak dikelompokkan


menurut pesanan. Akibatnya perusahaan mengalami kesulitan dalam menganalisis biaya produksinya apakah pesanan menghasilkan keuntungan atau kerugian pada perusahaan. Harga jual yang


ditetapkan perusahaan adalah harga jual standar dimana perusahaan sudah mempunyai daftar harga yang akan di bebankan pada pelanggan. Pengalaman manajemen, harga bahan baku, dan faktor-faktor


eksternal seperti harga pasar produk sejenis dijadikan indikator perusahaan dalam merevisi kembali harga jualnya Agar perusahaan dapat memiliki informasi biaya produk yang layak, maka


perusahaan harus menerapkan metode job order costing dengan pembebanan biaya overhead pabrik. Metode ini mengelompokkan biaya-biaya yang tejadi kepada setiap pesanan. Biaya bahan baku


dicatat sebagai biaya aktual, biaya tenaga keda langsung dicatat sebagai biaya aktual, dan biaya overhead pabrik dicatat dengan tarif dibebankan di muka. Berdasarkan penelitian, perusahaan


melakukan perhitungan harga pokok produk per pesanan pada akhir periode, perusahaan tidak menghitung harga pokok produk per pesanan pads saat pesanan diterima, perusahaan juga tidak


mempunyai kartu biaya pesanan pelanggan dan perusahaan tidak melakukan pembebanan biaya overhead pabrik dimuka. Perusahaan tidak membuat kebijakan kartu jam keda untuk mencatat jumlah jam


keda yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap pesanan, dari hasil perhitungan 10 sampel pesanan diketahui bahwa ada 4 pesanan yang merugikan perusahaan, 5 pesanan dengan laba yang lebih


tinggi dibanding perhitungan perusahaan, dan 1 pesanan dengan laba yang lebih rendah dibanding perhitungan perusahaan. Untuk dapat mengetahui harga pokok produk secara lebih tepat sebaiknya


perusahaan menyelenggarakan kartu estimasi harga pokok pesanan, kartu biaya pesanan, kartu jam keda, dan melakukan pembebanan biaya overhead pabrik dengan tarif yang ditentukan terlebih


dahulu. Untuk mendukung kebijakan harga jual produk, perusahan hendaknya membuat estimasi harga pokok produk pesanan terlebih dahulu. ACTIONS (LOGIN REQUIRED) View Item