
- Select a language for the TTS:
- Indonesian Female
- Indonesian Male
- Language selected: (auto detect) - ID
Play all audios:
JAKARTA, IDN TIMES - Manager Peneliti Amnesty International, Papang Hidayat menyebut, pengungkapan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat pada tahun 1998 terkait pembunuhan dan
penculikan sejumlah aktivis tidak ada kemajuan. Pemerintah saat ini, kata Papang, masih tidak serius untuk segera mengungkap dalang dibalik aksi kejam tersebut. _BACA JUGA: AMNESTY
INTERNATIONAL: BRIMOB LAKUKAN PELANGGARAN HAM DI KAMPUNG BALI_ 1. PEMERINTAH BELUM RESPONS BALIK PERTEMUAN DENGAN AMNESTY IDN Times/Fitang Budhi Adhitia Menurut Papang, pihaknya telah
melakukan pertemuan dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo, namun hingga saat ini belum ada respons balik dari pemerintah terkait hal tersebut. “Tidak ada kemajuan. Padahal kan Jokowi pernah
bertemu dengan direktur kami (Usman Hamid). Kita menawarkan mungkin yang namanya konsep keadilan buat korban menurut hukum internasional,” kata Papang di kantor Amnesty International,
Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (25/6). 2. AMNESTY BERIKAN REKOMENDASI KEPADA JOKOWI Dok.Biro Pers Istana Saat itu, lanjut Papang, pihaknya pernah memberikan rekomendasi kepada Presiden dengan
meminta pemerintah untuk memberikan hak atas kebenaran dan keadilan kepada keluarga korban. Lanjutkan membaca artikel di bawah EDITOR’S PICKS “Nah, hak atas kebenaran itu minimal negara
minta maaf kepada korban. Kedua, hak atas keadilan itu yang dituntut adalah kalau ada pelakunya yang bertanggungjawab mulai dari pelaku lapangan sampai pelaku yang menjadi aktor utama atau
intelektual diadili,” tuturnya. 3. SALAH SATU REKOMENDASINYA ADALAH MEMBERIKAN KOMPENSASI GANTI RUGI IDN Times/Holy Kartika Amnesty, kata Papang, juga pernah meminta kepada Jokowi agar
memberikan kompensasi ganti rugi kepada keluarga korban yang ditinggalkan, hingga meminta pemerintah untuk membangun monumen sejarah terkait kasus 98. “Nah, cara itu mungkin seratus persen
gak bisa dilakukan sekarang, paling enggak bisa sedikit dulu. Paling gak pertama temuin lah korban,” ujarnya. 4. AMNESTY BELUM BERTEMU DENGAN ORANG-ORANG DEKAT JOKOWI IDN Times/Fitang Budhi
Adhitia Ketika disinggung mengenai orang-orang di belakang Jokowi yang memungkinkan terhambatnya proses pengungkapan ini, Papang enggan berkomentar lebih jauh. “Mungkin begitu, tapi kami gak
bisa bilang pasti karena kami belum tanya orang-orang terdekatnya kenapa susah. Dari sekian banyak kasus, masa ia hambatan politisnya sama semua,” jelasnya. _BACA JUGA: AMNESTY
INTERNASIONAL LAYANGKAN SURAT TERBUKA KE PRESIDEN JOKOWI_