Bukannya keren, 5 gaya berpakaian laki-laki yang tak disukai perempuan

feature-image

Play all audios:

Loading...

Bicara soal gaya berpakaian, kebanyakan perempuan lebih memperhatikan hal-hal detail saat memadupadankan pakaian, daripada laki-laki. Menerapkan style yang pas ketika berpakaian bisa membuat


penampilanmu lebih nyaman untuk dilihat dan dapat meningkatkan kepercayaan dirimu juga. Tapi, sah-sah saja jika laki-laki juga ingin tampil stylish. Salah satu keuntungan tampil stylish


bagi laki-laki adalah tampak lebih keren dan mungkin bisa menarik perhatian lawan jenis. Namun, fashion style laki-laki bisa sangat berbeda dengan perempuan. Jika salah memadupadankan


pakaian, bukannya terlihat keren, kamu justru bisa membuat lawan jenis dan orang lain jadi ilfil ketika melihatmu. Agar style kamu tidak membuat orang-orang ilfil, berikut adalah beberapa


gaya berpakaian yang sebisa mungkin kamu hindari. Simak baik-baik, Bro 1. MENGENAKAN KAUS V-NECK YANG TERLALU DALAM elle.com T-shirt adalah fashion item sederhana yang merupakan favorit


banyak orang. T-shirt mudah dipadupadankan dengan fashion item lain dan bakalan tetap nyaman ketika kamu pakai. T-shirt dengan kerah V-neck sederhana dapat membuat tampilanmu sedikit lebih


bergaya, dibandingkan dengan T-shirt potongan bulat biasa. Namun, jangan berlebihan dalam mengambil tren ini, seperti mengenakan kaus V-neck dengan potongan yang terlalu dalam hingga membuat


dadamu terlihat. Percayalah, alih-alih terlihat macho, para perempuan justru ilfil jika kamu mengenakan kaus V-neck yang terlalu dalam. 2. CELANA JEANS YANG TERLALU KETAT


pixabay.com/berndbitzer Skinny jeans bisa membuat tampilan kaki lebih jenjang dan seksi. Namun, perlu digarisbawahi, skinny jeans hanya cocok untuk perempuan. Bagi laki-laki, mengenakan


skinny jeans merupakan salah satu cara termudah untuk membuat para perempuan langsung menjauh darimu. Jika ingin memakai celana jeans, pilihlah jeans yang fit dan dijahit dengan elegan.


_BACA JUGA: 6 PAKAIAN COWOK YANG DIANGGAP SEKSI OLEH CEWEK, PASTIKAN PUNYA BRO!_ 3. MENGENAKAN TERLALU BANYAK AKSESORI Lanjutkan membaca artikel di bawah EDITOR’S PICKS pexels.com/Brett


Sayles Aksesori yang tepat dapat mempermanis penampilan laki-laki. Tapi, tidak demikian jika kamu mengenakan terlalu banyak aksesori. Kalau kamu mengenakan terlalu banyak aksesori, kamu


mungkin akan menarik perhatian banyak perempuan, tapi ini karena mereka merasa geli dengan penampilanmu. Pertanyaannya, seperti apakah yang terlalu banyak? Sebagai gambaran, jika kamu


mengenakan topi, kacamata hitam, kalung, jam tangan, gelang di kedua pergelangan tangan hingga beberapa cincin berukuran besar, ini dipastikan berlebihan. Untuk amannya, pastikan kamu tidak


mengenakan lebih dari tiga jenis aksesori agar penampilanmu tetap keren dan manis. 4. JEANS YANG MELOROT ky3.com Tren celana jeans yang melorot sudah sangat kedaluwarsa. Justru, kebanyakan


perempuan sangat membenci tren ini. Percayalah, tidak ada orang yang ingin melihat apa yang kamu kenakan di balik celana jeansmu. Jika celana jeans yang kamu kenakan terlalu longgar, jangan


biarkan ia melorot. Kenakan ikat pinggang agar tetap kencang dan rapi. 5. IKAT PINGGANG SUPER BESAR pixabay.com/reverent Ikat pinggang seharusnya dipakai sesuai fungsinya, bukan sebagai


bagian dari mode. Ikat pinggang yang terlalu besar akan terlihat mencolok dan sayangnya bikin penampilanmu tidak keren. Segala sesuatu pada laki-laki harusnya terlihat lebih pada fungsinya


daripada sekadar mode. Sah-sah saja jika kamu ingin mengenakan ikat pinggang, tapi pilih yang ukurannya pas dan tidak terlalu mencolok. Sebenarnya, fashion adalah tentang selera. Kamu bebas


mengenakan apa saja yang kamu inginkan. Tapi, jika kamu sedang belajar fashion yang dipandang menarik bagi lawan jenis pada umumnya, hindari hal-hal seperti yang telah dijelaskan di atas.


_BACA JUGA: 9 IDE GAYA BERPAKAIAN YANG SUPER KECE ALA RAYI PUTRA, FASHIONABLE!_ IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah


sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.