5 jenis etos kerja unik yang dimiliki oleh beberapa negara

feature-image

Play all audios:

Loading...

Dunia pekerjaan selalu memiliki keunikan serta tantangannya tersendiri. Setiap tantangan yang ada tentu harus diselesaikan dengan cara yang benar dan tepat agar hasilnya juga tidak


mengecewakan. Untuk mencapai hal tersebut, tentu kita membutuhkan yang namanya etos kerja. Secara umum etos kerja berarti suatu perilaku, sifat, semangat, dan motivasi ketika menghadapi


suatu pekerjaan. Tiap negara biasanya memiliki keunikan dan perbedaannya tersendiri dalam hal etos kerja. Tak dapat dipungkiri bila etos kerja suatu negara dapat mencerminkan kualitas sumber


daya manusianya.  Untuk kamu yang penasaran kira-kira apa saya ya perbedaan paling mendasar dari etos kerja di beberapa negara berbeda. Berikut lima daftarnya singkatnya!  1. AMERIKA


SERIKAT share.america.gov Amerika Serikat dapat dikatakan sebagai negara dengan etos kerja yang penuh profesionalitas. Mereka juga cenderung dapat menghargai waktu dan bekerja sesuai dengan


porsinya masing-masing. Namun, hal yang membedakan etos kerja di Amerika Serikat dengan negara lainnya adalah sifat individualis yang masih cukup kental. Biasanya mereka akan cenderung fokus


terhadap apa yang menjadi pekerjaannya dan tidak akan mengurusi apa yang bukan merupakan urusannya, terkecuali untuk hal-hal seperti _meeting _dan bekerja sama untuk diskusi.  2. JEPANG


pond5.com Etos kerja ala masyarakat Jepang bisa dibilang merupakan salah satu yang cukup populer untuk diketahui oleh masyarakat luas. Masyarakat Jepang cenderung sangat disiplin untuk


urusan waktu, bahkan keterlambatan merupakan hal yang sangat memalukan bagi mereka. Untuk urusan waktu dalam bekerja, mereka dapat dibilang sangat gila bekerja agar mampu mencapai target


yang telah ditentukan.   3. MASYARAKAT DARI NEGARA-NEGARA ARAB photo-elsoar.com Lanjutkan membaca artikel di bawah EDITOR’S PICKS dm-player Sebagian dari kita mungkin penasaran dengan etos


kerja ala masyarakat di negara-negara Arab yang membuat mereka terlihat dilimpahi kekayaan yang luar biasa. Memang dapat dikatakan bahwa masyarakat Arab sangat cerdas dan cenderung lebih


suka untuk mengisi sumber daya manusia pada setiap usahanya melalui orang-orang asing. Selain itu, untuk urusan perniagaan, jangan ragukan lagi kemampuan ala masyarakat Arab. Justru hal itu


lah yang membuat mereka rata-rata sukses dan dilimpahi kekayaan.  _BACA JUGA: 5 CARA MENDUKUNG PASANGAN YANG SEDANG BERJUANG MERAIH KARIER IMPIAN _ 4. JERMAN uk.reuters.com Etos kerja ala


masyarakat Jerman dapat menjadi representasi dari etos kerja ala masyarakat di Eropa. Tak berbeda jauh, masyarakat Jerman dapat dikatakan memiliki manajemen waktu yang sangat baik. Mereka


biasanya akan menargetkan untuk dapat menyelesaikan suatu tujuan, sebelum akhirnya melakukan hal lainnya. Mereka juga cenderung jujur dan dapat menghargai kepemilikan orang lain sehingga


dianggap sopan.  5. INDONESIA greenhouse.co Tidak bermaksud untuk membandingkan, namun kita harus mengenal seperti apa sih etos kerja dari negara kita sendiri dan memulai untuk mengubah


hal-hal yang sekiranya belum tepat. Etos kerja ala masyarakat Indonesia tidak dapat disama ratakan satu sama lain, melainkan hal tersebut tergantung kepada individu masing-masing. Namun, hal


yang mungkin paling terkenal adalah kebiasaan masyarakat kita yang cenderung gemar menunda pekerjaan dan tidak tepat waktu. Meski begitu, untuk urusan tata krama dan sopan santun ketika


bekerja, masyarakat Indonesia dapat dibilang juaranya.  Nah, beberapa etos kerja dari berbagai negara di atas bukan lah hal yang paten dimiliki semua orang, melainkan merupakan gambaran yang


umumnya dapat kita lihat dari luar. Kita dapat mengambil hal baiknya dan dapat mengevaluasi kembali hal yang kurang tepat. Semoga kita dapat mulai memperbaiki kualitas dari sumber daya


manusia, ya!  _BACA JUGA: 5 CARA MENDUKUNG PASANGAN YANG SEDANG BERJUANG MERAIH KARIER IMPIAN _ IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis


yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.