
- Select a language for the TTS:
- Indonesian Female
- Indonesian Male
- Language selected: (auto detect) - ID
Play all audios:
Pontianak (ANTARA) - Gerakan Mahasiswa Pecinta Alam Regenerasi (Gempar) FKIP Universitas Tanjungpura menjajal wisata arung jeram di Riam Merasap Kabupaten Bengkayang untuk mengenalkan dan
mempromosikan potensi pariwisata yang ada di sana kepada masyarakat luas. "Kegiatan ini juga dilaksanakan untuk mengembangkan minat dan bakat serta untuk mengaplikasikan ilmu
kepecintaalaman. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengenalkan wisata rafting ke khalayak ramai," kata Kepala Divisi Rafting Gempar FKIP Untan, Veneranda Liberta di
Pontianak, Senin. Dia menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 27 Februari lalu itu, dilakukan bekerja sama dengan tim rafting Riam Merasap. BACA JUGA: WISATA RAFTING DI KALBAR
MASUK NOMINASI ANUGERAH PESONA INDONESIA 2020 "Divisi rafting Gempar FKIP Untan adalah salah satu dari tiga divisi yang ada di unit kegiatan mahasiswa (UKM) Gempar FKIP Untan yang
dilaksanakan di Dusun Segonde Desa Pisak Kecamatan Tujuh Belas Kabupaten Bengkayang dan diikuti oleh anggota aktif Gempar FKIP Untan serta senior-senioren Gempar FKIP Untan, Veneranda
menambahkan, bagi masyarakat yang ingin mencoba menguji adrenalin dengan kegiatan arung jeram ini, bisa mendatangi langsung lokasi wisata tersebut, yang sudah ada posko rafting dari tim
rafting Riam Merasap. "Selain itu, keindahan air terjun Riam Merasap juga sudah cukup terkenal karena dianggap sebagai Niagara-nya Kalimantan Barat. Ketinggian Riam Merasap ini sekitar
27 meter dan lebar sekitar 200 meter dan konon legendanya ada intan sebesar kepalan tangan yang dijaga oleh seekor labi-labi (kura-kura putih)," katanya. Masyarakat setempat menyebutnya
dengan riam merasap karena kalau pada musim bulan Oktober atau pada musim penghujan dan airnya deras, banyak buih-buih dari tetesan riam ini yang seperti asap. Untuk menuju wisata alam
tersebut, wisatawan dapat menempuhnya dari Bengkayang dengan jarak kurang lebih sekitar 62 kilometer atau kurang lebih 130 kilometer sebelah timur Kota Singkawang atau 300 kilometer dari
Pontianak. BACA JUGA: WISATA MINAT KHUSUS ARUNG JERAM DI BENGKAYANG DILUNCURKAN "Dapat dikunjungi dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Dari Pontianak bisa menggunakan bus kurang
lebih 8 jam dengan melewati rute Pontianak - Pinyuh - Anjungan - Toho - Karangan - Bengkayang - Sanggau Ledo," tuturnya. Dapat juga menggunakan jalur lain dengan rute Pontianak -
Pinyuh - Mempawah - Singkawang - Samalatan - Bengkayang - Sanggau Ledo. Jalur (rute) pertama jarakanya lebih dekat dibandingkan jalur (rute) kedua kira-kira selisih 50 km, akan tetapi jalur
pertama kondisi jalannya rusak. Waktu tempuh kedua jalur tersebut kira-kira 6 jam dengan kecepatan rata-rata 60-90 km/jam. "Untuk jalur kedua ini lebih asik, karena melewati bukit
Mendering yang jalannya berkelak-kelok kayak ular dengan tikungan yang seperti angka delapan. Selanjutnya jika ingin mencapai riam dan mandi di bawahnya mesti turun ke bawah, akan tetapi
diperlukan kehati-hatian untuk turun ke bawah,sebab jalannya terjal dan licin selain itu belum dibuatkan tangga untuk turun," katanya. BACA JUGA: FAJI MEDAN GELAR KEJUARAAN DENGAN
PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN Pewarta: Rendra Oxtora Editor: Fitri Supratiwi Copyright © ANTARA 2021